Lahir di Kampong Pali,
Malaka pada tahun 1797 dengan nama lengkap Abdullah bin Abdulkadir Munsyi dari
keluarga terpelajar. Abdullah adalah keturunan pedagang Arab Hadrami,
mempunyai darah keturunan Tamil dan juga Melayu. Dia mengajarkan bahasa Melayu
kepada tentara keturunan India di garnisun Malaka, kepada para misionaris,
pegawai dan pebisnis Britania dan Amerika Serikat. Dia pernah bekerja untuk
Thomas Stamford Raffles sebagai juru tulis, menerjemahkan Injil serta teks
agama Kristen lainnya untuk London Missionary Society di Malaka, dan menjadi
pencetak untuk American Board of Missions di Singapura. Abdullah meninggal pada
bulan Oktober 1854, di Jedah, Arab Saudi diduga karena penyakit kolera, pada
saat hendak menjalankan ibadah haji.
Hikayat Abdullah bisa dikatakan sebuah otobiografi, yang merupakan hasil karya
Abdullah (pertengahan abad 19). Hal ini membuat hikayat ini istimewa dalam
khazanah Sastra Melayu.
Abdullah banyak menceritakan hal-hal yang menarik dari paruh pertama abad
ke-19. Misalkan mengenai kota Malaka dan Singapura, beberapa tokoh seperti John
Stamford Raffles, Lord Minto, Farquhar dan Timmerman Thijssen hingga kehidupan
sehari-hari bangsa Melayu kala itu.
Abdullah terkenal karena menulis hikayat-hikayat yang bersifat realistis
dan kontemporer.
Karyanya antara lain Kisah Pelayaran Abdullah bin Abdulkadir Munsyi dari
Singapura sampai ke Kelantan, Hikayat Abdullah, Kisah Pelayaran Abdullah dari
Singapura sampai ke Mekah, Syair Singapura Terbakar, Syair Kampung Gelam
Terbakar, Ceretera Kapal Asap dan Ceretera Haji Sabar Ali.