Asrizal Nur adalah
Penyair kelahiran Riau yang dikenal sebagai Penyair Multimedia. Kiprah Asrizal
Nur di dunia sastra khususnya puisi di tanah air tak bisa diragukan lagi. Karena
kiprahnya dan dedikasinya terhadap budaya Melayu, Asrizal mendapat Anugerah
Sagang pada kategori Seniman serantau tahun 2007.
Selain itu, Asrizal juga turut
mendirikan Yayasan Hari Puisi (2012) dan menjadi Sekretaris Yayasan Hari Puisi.
Kini Asrizal juga sering dipercaya menjadi Ketua Panitia Perayaan Hari Puisi
Indonesia (HPI) hampir di setiap tahunnya.
Berketepatan hari ini, Jumat
16 November 2018, Asrizal Nur atau biasa disapa Asnur itu genap berusia 49
tahun. Untuk itu, Redaksi Haripuisi.info beserta segenap pengurus Yayasan Hari
Puisi mengucapkan selamat sejahtera dan sehat sentosa kepada Asrizal Nur. Sebagai
bentuk apresiasi dan ungkapan kebahagiaan, berikut kami paparkan biodata
singkat dan sekelumit karya Asrizal Nur.
Biodata Singkat:
ASRIZAL NUR Lahir di
Pekanbaru, Riau, 16 November 1969. Ia sering meraih berbagai juara dalam
perlombaan deklamasi puisi, seperti Juara Provinsi Riau (1990), Juara se
Sumatra (1993) Juara Nasional Piala HB Jassin (1996). Asrizal banyak menggelar
acara dan diundang baca puisi. Pada April 2005 misalnya, Asrizal menggelar
pertunjukan puisinya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). September 2005 di
Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Pembacaan Sajak Melayu Asia
Tenggara di Kepri (2006), Baca Sajak Panggung Apresiasi Sutardji Kalsoum Bachri
di TIM (2007), Baca Sajak Internasional di JILFEST, Jakarta (2008) Membaca
Puisi Portugal, Indonesia, Malaysia di Universitas Indonesia (2009).
Selain itu, ia juga membacakan
puisi dan melakukan pemutaran Video Konser Puisi Multimedia Asrizal Nur di
Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei (2010). Sebagai pembimbing/pengajar Bengkel
Pelestarian Budaya Melayu di Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei (2010). Pembacaan
Puisi Kebangsaan di gedung Nusantara MPR RI (2011), Pembacaan Puisi
Internasional di Jakarta Internasional Literary Festival – JILFEST (2011), Baca
Puisi di Hankuk University dan Kota Hansan Korea Selatan ( 1-3 Juni 20012), ),
Baca Puisi Malam Puncak Dialok Teluk Brunei di UBD (11 Juli 2012),), Konser
Puisi Multimedia Asrizal Nur dalam rangka Hari Pohon se-dunia di Pekanbaru
(2013), Konser Puisi Multmedia Asrizal Nur di Yogyakarta (2013), dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Puisi-puisi
Asrizal dimuat diberbagai media nasional dan daerah. Bukunya telah terbit :
Dalam Kotak Debu (kumpulan puisi untuk buruh, 1998), Perlawanan Orang Kotak
Debu (Kumpulan puisi, 2005) dan Percakapan Pohon dan Penebang (YPM, 2009) dan
termuat dalam beberapa antologi puisi antara lain : Kumpulan Sastra Sagang
(1996), Kolaborasi Nusantara (Antologi puisi bersama, 2006), Antologi Puisi
Nusantara (2006), Rampai Melayu Asia Tenggara (2006), 100 tahun Kebangkitan
Nasional ( 2008), Gong Bolong (2008), Kumpulan puisi Portugal, Malaysia dan
Indonesia (2008), Kumpulan Puisi Musi, Pertemuan Penyair Nusantara V (2011),
Kumpulan Puisi dan Cerpen Internasional Jilfest (2011) dan Puisi-puisinya
pernah di bicarakan di Univeritas Indonesia (2010) dan Dibahas oleh Kritikus
Sastra Maman S Mahayana dalam beberapa tulisan.
Berikut karya Puisi Asrizal Nur yang cukup fenomenal,
Kuda
Hentak tenaga
melesat
di rimba darahku
melesat
di rimba darahku
meringkik garang
berlari
di sabana nadiku
berlari
di sabana nadiku
lapar rumput langit
menggeliat
dalam risau
menggeliat
dalam risau
julang aku terbang
meninggalkan
kandangdiamku
meninggalkan
kandangdiamku
kudaku
tak kuda bendi
tutup mata
mata buta
luka lecut kusir
tak kuda bendi
tutup mata
mata buta
luka lecut kusir
tak kuda kepang
ditunggang akal hilang
sana sini
seruduk orang
tak kuda pacuan
taruhan orang ber-uang
gila angguk
tepuk riang
ditunggang akal hilang
sana sini
seruduk orang
tak kuda pacuan
taruhan orang ber-uang
gila angguk
tepuk riang
tak kuda kebun binatang
dielus senang
disuap makan
badan terkekang
dielus senang
disuap makan
badan terkekang
tak kuda liar
puntangpanting
memacu bayang
puntangpanting
memacu bayang
larilari
letih
sendiri
letih
sendiri
kudaku
kuda sembrani
kuda para nabi
kuda sembrani
kuda para nabi
kuda
larilah kencang
rakit jembatan
walau di rahang jurang
Aish ……
kuda
larilah kuda
hentak tenaga
melesat ke awang
puncak dengus
nafas merdeka
larilah kencang
rakit jembatan
walau di rahang jurang
Aish ……
kuda
larilah kuda
hentak tenaga
melesat ke awang
puncak dengus
nafas merdeka
Kebun Binatang Bukit
Tinggi-Pekanbaru 1992