Haripuisi.info –
Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Puisi yang tertuang dalam buku antologi puisi guru
berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dalam kategori
Antologi Puisi oleh Guru Terbanyak dengan judul Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu.
Buku yang
ditulis oleh para guru dan dosen dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia,
dan Brunei Darussalam ini diprakarsai langsung oleh Perkumpulan Rumah Seni Asnur.
Asrizal Nur
sebagai Pimpinan Perkumpulan Rumah Seni Asnur mengatakan, ide menciptakan atau
mengajak para guru dalam gerakan 1000 guru menulis puisi ini adalah satu strategi
agar puisi juga dinikmati oleh masyarakat. Salah satunya melalui sekolah.
“Bagaimana
puisi tidak hanya dinikmati oleh penyair saja. Tapi juga puisi harus dinikmati
masyarakat lainnya sehingga karya penyair banyak dikenal. Salah satunya, ya melalui
sekolah,” katanya kepada haripuisi.info
Asrizal
kemudian mengatakan, sekolah itu pintu gerbangnya adalah guru. Para guru yang
memiliki selera puisi yang bagus akan melahirkan murid-murid yang memiliki
apresiasi tinggi terhadap sastra.
“Murid-murid
adalah ujung tombak masa depan sastra Indonesia,” ujar pria yang saat ini juga
diamanahi sebagai Ketua Panitia Hari Puisi Indonesia 2018.
Lebih lanjut
Asrizal menjelaskan, gagasan ini bermula dari kegiatan penerbitan buku Antologi Puisi Guru
“Musafir Ilmu” yang diikuti oleh 97 peserta dari Indonesia , Malaysia,
Singapura dan diluncurkan dengan pembacaan dan workshop puisi
pada tanggal 26 Mei 2018 di Theater Studio Rumah Seni Asnur, Depok.
Diikuti
antusias oleh guru, kegiatan tidak saja memotivasi guru berkarya tetapi juga
berdampak pada martabat guru di sekolah ketika puisi-puisi mereka yang ada di
dalam buku tersebut dibaca oleh Kepala Sekolah, teman-teman guru hingga
murid-muridnya.
Makanya setelah kegiatan ini berhasil terlaksana, guru-guru yang terlambat
mengirimkan puisinya atau yang telat mendengar kegiatan antologi puisi guru ini
termotivasi pula untuk ikut serta kegiatan serupa berikutnya, para guru bahagia
dan sangat antusias ketika mendengar bahwa Perkumpulan Rumah Seni Asnur kembali
menyelanggarakan acara serupa terlebih dengan kegiatan lebih besar lagi.
“Buku antologi ini terwujud karena
adanya apresiasi yang tinggi dan respons positif dari para guru dan dosen
sehingga gerakan ini berdampak terhadap guru dan dosen untuk terus berkarya,”
ucap Asrizal Nur.
Salah satu peserta gerakan 1000 Guru
Menulis bernama Ummi Rissa dalam laman facebook
nya mengaku bahagia bisa menjadi bagian dari gerakan ini. Ia juga turut mengapresiasi
ikhtiar yang dilakukan Perkumpulan Seni Asnur.
“Kita
para guru berbahagia dengan hadirnya acara ini. Kepada pihak penyelenggara saya
ucapkan selamat atas penghargaan rekor Muri. Semoga ini bisa menjadi penyemangat
untuk melakukan yang lebih baik di dunia kesusastraan Indonesia,” tulisnya.
Meski
demikian, Asrizal Nur mengaku pihaknya cukup kesulitan mengkordinir
para guru untuk mengikuti gerakan ini. Baginya ini bukanlah pekerjaan yang
mudah. Dinamika yang dihadapi juga cukup luar biasa. Namun berkat kerja sama
tim dan dukungan para peserta serta pihak-pihak yang membantu akhirnya semua
berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah
berkat kasih sayang Allah, akhirnya Puncak acara gerakan Akbar 100 Guru Asean
Menulis Puisi terselenggara dengan sukses. Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada seluruh peserta, kepada panitia, pendukung acara, dan donatur, apabila ada
kesalahan dan kekurangan dari kami. Mohon kiranya dimaafkan atas kelemahan kami
sebagai manusia biasa, sedang
kesempurnaan hanya milik Allah,” tutupnya.
Seperti diketahui, peluncuran
buku Antologi Puisi Guru dirayakan bersamaan dengan perayaan Hari Puisi
Indonesia yang dihelat di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur,
pada tanggal 24 September 2018 kemarin. Acara yang dimulai sejak sore hari dengan
agenda Parade Puisi, kemudian di lanjutkan dengan sesi acara puncak itu berlangsung
sukses dan meriah.