
Haripuisi.info - Perayaan
HPI di Indonesia semakin tahun semakin meriah. Tahun lalu, lebih dari 80
kabupaten/kota di seluruh provinsi melaksanakan perayaan HPI. Mayoritas oleh
komunitas dan penyair asal daerah di seluruh tanah air.
Tak lama ini pada 3-5
Agustus 2018, Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS) baru saja menyelenggarakan
perayaan HPI 2018 di Riau dengan mengusung tema “Puisi Merawat Tradisi”.
Ketua Yayasan Hari
Puisi Indonesia, Maman S Mahayana, mengapresiasi setinggi-tingginya atas
terselenggaranya HPI 2018 di Riau. Ia menyebutkan, perayaan HPI yang dirayakan di
Riau dapat menjadi inspirasi para komunitas di daerah. Khususnya untuk menebarkan
virus semangat bersastra dan berpuisi.
''Kunni dan Rumah
Suntingnya selalu menjadi inspirasi bagi kawan-kawan penyair di daerah lain di
Indoensia. Ia selalu aktif dalam grup-grup sastra yang ada. Selalu menebarkan
virus semangat dan daya juangnya yang tinggi. Kreatif. Selalu ada ide baru dalam
sastra terutama puisi,” kata Maman.
Lebih lanjut, Maman
mengatakan, pihaknya sedang berjuang agar pemerintah Indonesia menjadikan HPI
sebagai salah satu hari besar di Indonesia yang diperingati seluruh warga Indonesia,
bukan hanya penyair saja.
“Dan ini perlu pejuang-pejuang
kesusasteraan yang tangguh salah satunya seperti Kunni dan pasukan Rumah
Suntingnya itu,'' ujarnya.
Terkait suksesnya penyelenggara
HPI 2018 Riau, Ketua Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS), Kunni Masrohanti, mengatakan,
tidak ada alasan untuk tidak memperkenalkan sastra kepada masyarakat Riau,
terutama puisi.
Menurutnya, perayaan
hari puisi di Riau adalah salah satu cara untuk memperkenalkan puisi dan sastra
kepada masyarakat dan mengekalkan rasa cinta puisi di dalam hati para penyair.
“Selain itu Riau
memang memiliki pengaruh besar bagi kesusasteraan di Indonesia.
Bahasa Indonesia yang
kita pakai saat ini, merupakan Bahasa Melayu Riau, dari Riau,” kata Kunni.
“Hari Puisi,
dideklarasikan di Riau. Penggagasnya juga orang Riau. Begitu juga dengan
presiden penyair Indonesia, Sutardji, juga orang Riau,” tambahnya kemudian
[Arief Hsb]
***