Haripuisi.info - Peringatan Hari Puisi Indonesia (HPI) 2018 di
Bekasi dirayakan dengan gegap gempita meski tidak dengan panggung yang megah. Para
pecinta seni puisi dan penyair menuangkan rasa kerinduannya memperingati Hari
Puisi secara khusuk. Duduk lesehan dengan menggelar tikar.
Beragam cara dilakukan untuk
mengekspresikan karya puisi mereka. Forum Kesenian Bekasi Raya (FKBR) dan sejumlah
komunitas penyair di Kota Bekasi ini, bahkan memadukan puisi dengan seni musik
tradisional. Mereka menyajikan kreasi seni secara roadshow di beberapa titik
lokasi kota maupun di Kabupaten Bekasi.
Namun demikian, Diah Kencono Puspito
Dewi mengaku prihatin atas kurangnya perhatian stakeholder untuk ikut andil
menyemarakkan momen Hari Puisi. Padahal, puisi termasuk bagi anak muda adalah
jembatan ide ide cemerlang. Aspirasi masyarakat lewat puisi bisa menjadi arah
kebijakan bagi pembangunan.
“Melalui syair kita bisa menuangkan
harapan, keinginan, keluh kesah masyarakat. Tertuang dalam indahnya syair tanpa
harus menggurui,” ungkap Diah usai gelar pentas seni puisi di Pelataran
Sekolah YPI Addawah 2, Kelurahan Jakasempurna, Sabtu malam itu.
“Sentuhan dari pemerintah daerah
untuk budaya puisi di Bekasi masih belum maksimal. Di HPI ke 6 ini FKBR
berusaha merangkul pengusaha supaya ikut terlibat memfasilitasi pengembangan kreativitas
seni ini,” sambungnya kemudian.
Amat disayangkan, jika pejabat daerah
maupun stakeholder sampai tidak tergerak dan peduli pengembangan kreativitas
seni sastra bagi anak muda ini. Kalau pun mereka pendatang mestinya pernah
mengenal puisi “Kerawang-Bekasi” karena diajarkan di sekolah-sekolah baik SD
maupun SMP.
Kini, bukan cuma pemerintah daerah
Kota Bekasi maupun kabupaten yang tak peduli Stakeholdernya pun ikut
“tutup mata” terhadap peringatan Hari Puisi Indonesia (HPI) yang diperingati
para pecinta seni maupun seniman di kota ini.
Peringatan HPI yang merupakan momen kreativitas inovatif anak muda ini, sayangnya seperti dipandang sebelah mata pemerintah Kota Bekasi. Panitia mengaku sudah memasukkan proposal ke pemerintah Kota Bekasi, cuma belum ada tanggapan.
“Sangat disayangkan, sementara daerah lain support pemerintah begitu bagus,” ucap Ketua Panitia HPI 2018, Diah Kencono Puspito Dewi.
Peringatan HPI yang merupakan momen kreativitas inovatif anak muda ini, sayangnya seperti dipandang sebelah mata pemerintah Kota Bekasi. Panitia mengaku sudah memasukkan proposal ke pemerintah Kota Bekasi, cuma belum ada tanggapan.
“Sangat disayangkan, sementara daerah lain support pemerintah begitu bagus,” ucap Ketua Panitia HPI 2018, Diah Kencono Puspito Dewi.
Budayawan dan seniman bergantian
membaca puisi. Di pelataran sederhana milik sekolah di RT setempat, acara digelar
dengan mengusung tema”Gaung Puisi di Tapal Batas Bekasi’.