Haripuisi.info - Perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) Riau yang dihelat pada 3-5 Agustus 2018 berjalan sukses dan meriah. Acara yang mengusung tema “Puisi Jalan Merawat Tradisi” itu berhasil menghadirkan para penyair baik dari dalam maupun luar negeri. Setidaknya 134 penyair berkumpul dan bertemu dalam momen perayaan HPI ini.
Penyelenggara HPI 2018
Riau yang juga Ketua Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS), Kunni Masrohanti,
mengatakan, sejak hari puisi dideklarasikan, perayaan HPI hanya dimeriahkan bersama
teman-teman sesama komunitas. Kemudian bersama penyair-penyair Riau, dan sejak
tiga tahun terakhir dirayakan bersama penyair dari berbagai provinsi di
Indonesia bahkan Asean.
Bahkan, pihaknya mampu
mengabadikan karya para penyair tersebut di dalam antalogi puisi bersama berjudul
“Kunanti di Kampar Kiri”.
Karya puisi penyair ditulis
sesuai dengan tema dan lokasi tempat pelaksanaan kegiatan, yakni Kampar Kiri. Tidak
semua puisi yang dikirim penyair bisa dibukukan. Ada proses kurasi yang ketat
dengan melibatkan kurator nasional, yakni, Ahmadun Yosi Herfanda (Jakarta),
Iyut Fitra (Sumbar) dan Fakhrunnas MA Jabbar (Riau). Sehingga mereka yang lolos kurasi diundang untuk hadir
dengan fasilitas gratis selama di Riau serta diprioritaskan untuk mendapatkan
buku secara cuma-cuma.
“Para penyair tentu
tidak tahu tentang Kampar Kiri, Gunung Sahilan dan Rimbang Baling yang menjadi
kunci penulisan puisi tersebut, karena mereka belum pernah ke sana. Mereka
menulis puisi dengan berlayar di dunia maya, mempelajari semua tempat sumber
tradisi itu dan menuliskan dalam puisi. Sesampainya di Riau, para penyair ini
dibawa langsung ke tempat tersebut untuk melihat dan merasakan kekayaan tradisi
yang telah mereka rawat melalui puisi tersebut,” demikian dikatakan Kunni seperti
yang dilansir dari goriau.com.
DARI DISKUSI HINGGA JELAJAH PUISI
Setelah sebelumnya digelar
di Pekanbaru dan Siak, kini perayaan HPI 2018 difokuskan di Pekanbaru dan
Kampar Kiri. Rangkaian kegiatan dimulai denga menggelar diskusi di Perpustakaan
Soeman HS dengan menghadirkan pembicara Presiden Penyair Indoenesia Sutardji
Calzoum Bachri, Frea Hearty dari Jakarta, Prof Dr Phaosan Jehwae dari Thailand,
Taufik Ikram Jamil dari Riau dengan moderator Jefry al Malay dari Riau. Dilanjutkan
dengan pertemuan singkat dengan pengurus LAM Riau dan Wali kota di rumah
kediamannya.
Hari kedua kegiatan dilanjutkan
dengan jelajah puisi ke Kampar Kiri. Diawali dengan kunjungan tradisi dan
budaya ke Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan, Wisata Puisi ke Desa
Padang Sawah dan susur Sungai Subayang serta bermalam di Rimbang Baling,
tepatnya Desa Tanjung Belit. Raja Adat dan Raja Ibadat Rantau Kampar Kiri
Gunung Sahilan, H T Muhammad Nizar, menyambut kedatangan para penyair ke Rantau
Kampar Kiri ini dengan penuh semangat. Bahkan disambut dengan gendang oguong
dan silat tradisi serta makan bersama di dalam istana. Begitu juga dengan
seganap datuk dan ninik mamak di Desa Lipatkain yang menjamu makan siang
bersama, Ahad 5 Agustus.
''Tentu kami sangat
bangga karena panitia memilih Kampar Kiri sebagai destinasi jelajah budaya dan
tradaisi sempena perayaan Hari Puisi ini. Ini kegiatan besar dan langka. Kami
juga ingin memperkenalkan bahwa di tempat kami adat, budaya dan tradisi masih
terawat dengan baik. Masih ada istana dan peninggalan benda-benda bersejarah.
Ditambah lagi para sastrawan menulis karya puisi tentang Kampar Kiri. Kami
sangat tersanjung. Makanya, tidak ada alasan kami untuk menolak dan tentu kami
ingin menjadi tuan rumah yang baik, menyambut dengan baik semampu kami,'' kata
Raja Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan H T Muhammad Nizar.
Selain melibatkan penyair
di Riau, Rumah Sunting juga menggandeng pihak lain. Tidak hanya pemerintah
seperti Wali Kota Pekanbaru, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Periwisata
Ekonomi Kreatif (Disparekraf), LAM Riau, tapi juga pihak swasta seperti Walhi
Riau, WWF Indonesia, TNTN, Riau Pos sebagai media patner dan juga Raja Kerajaan
Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan bersama kholifah dan ninik mamak.
Dari tangan para
donatur ini, didapat fasilitas yang sangat mendukung terlaksananya HPI di Riau.
Beberapa perusahaan seperti APRIL dan PT BSP juga turut terlibat. Sedangkan
dalam pelaksanaannya, Rumah Sunting menggandeng komunitas lain seperti Forum
Literasi Remaja (FLR) Riau, Latah Tuah, Musikalisasi Gendul, Panggung Tok Tan,
Papala Padang Sawah Kampar Kiri, Bengkel Seni Kampar Kiri dan beberapa lainnya. [Arief Hsb]