Fakhruddin As’ad Gurgani salah satu penyair dan novelis
besar abad 11 M yang pernah dimiliki bangsa Persia. Tanggal lahir Gurgani luput
dari rekam sejarah. Informasi penting yang sampai kepada kita tentang
biografinya hanyalah daerah tempat asalnya, yaitu Gurgan[1]
atau yang lebih dikenal di Arab dengan “Jurjan”. Namanya dikenal sebagai
penyair besar pada awal abad 11 M atau pada era pemernitahan Sulthan Abu Thalib
Toughral Beik bin Mikail bin Saljuqi. Hanya sedikit dari sebagaian karya
besarnya yang sampai ke tangan kita, diantaranya adalah Matsnavi “Veis va
Ramin”. Gurgani wafat kira-kira pada tahun 446 H (1054 M) atau tepatnya di
akhir era pemerintahan Toughrul Saljuqi.
Pelita Agama
Kini kulantunkan
sanjungan untuk rasul
Penuntun kami di jalan
kebaikan
Ketika kesesatan merajai
dunia
Malam tanpa sadar bak
bayangan hitam besar
Syeitan dan jeratan
kufur bertengger angkuh
Seluruh dunia pun
terperangkap ke dalamnya
Ada yang menyembah
berhala
Ada juga yang sujud
kepada matahari dan bulan
Semua beralih
terjerembab
Menuju jalan neraka
Dengan fadhilah rasul,
Ia membawa rahmat
Dari rahmat itu cahaya
menyelimuti dunia
Mentari muncul dari ufuk
orang-orang jujur
Penuntun pilihan para
pencari jalan
Sang pelita agama, Abu
al Qasim Muhammad
Nabi terakhir Yasin
dan Ahmad
Tuhan dalam ciptaan-Nya
menciptakan Ia
Dari orang-orang suci
dan pilihan, dipilihlah dia
Kenabian tersemat
padanya dengan dua dalil
Pertama Furqan dan
Ke dua pisau pendobrak
Para orator tercengang
olehnya
Pengejar senipun terinpirasi
olehnya
Di zamannya, mana
orang-orang
Yang memadukan kefasihan
dengan keberanian
Cari dan ciptakan syair
dari sabdanya
Cari dan lihat
perilakunya dari karya-karya tulis
Perkataannya dalam
kefasihan bak air mengalir
Seni dalam keberaniannya
tak terhingga
Ketika mereka mendengar furqon
dari nabi
Mereka berfikir pada
perang Badar dan Khaibar
Mereka baru sadar ada
tuhan di dua perang itu
Kemudian mereka
menerimanya sebagai jiwa yang bercahaya
Dari cengkeraman syeitan
yang sempat disembah
Lalu mereka hancurkan
semua berhala di Mekah
Dengan cahaya agama,
gelap kembali terang
Dan dari awan haq turun
hujan rahmat
Mazhab berhala sirna,
datang agama suci
Longsornya tanah kufur
oleh tajamnya iman
Kami bersyukur kepada
tuhan
Bahkan kami serahkan jiwa
ini untuk mensyukuri-Nya
Rasul datang,
menyampaikan risalah
Ia bebaskan dunia dari
amarah
Sungguh merupakan
karunia tuhan pengasih
Sungguh tauladan dan
sungguh petunjuk rahmat
____
(Diterjemahkan oleh Bastian Zulyeno, Ph.D.)
[1] Kota di Utara Iran sekarang.,